Tokyo, KompasOtomotif - Dalam kurun waktu 13 bulan, ada tiga pemimpin terbaik di aliansi Renault-Nissan yang memutuskan untuk berhenti dan mengambil pekerjaan lain.Automotive News, Selasa (2/9/2014), mengindikasikan, ketiga “bos kecil” ini punya ambisi menjadi CEO menggantikan Carlos Ghosn (60).
Berita terkini, Chief Planning Officer Renault-Nissan Andy Palmer (51) pergi untuk menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) pabrikan Inggris, Aston Martin. Kabar tersebut muncul setelah Johan de Nysschen (54) yang meninggalkan jabatan CEO Infiniti, untuk menjadi Presiden merek premium General Motors, Cadillac.
Sebelum de Nysschen, Carlos Tavares (56), pada Agustus 2013 tak lagi melaksanakan tugasnya sebagai Chief Operating Officer (COO) Renault. Dalam wawancara setelah kepergiannya, ia mengatakan ingin menjadi CEO namun melihat tak ada kesempatan melewati Ghosn. Saat itu dipaparkan, Ghosn seperti mengunci posisinya sebagai bos Renault dan Nissan selama yang ia kehendaki.
Palmer merupakan salah satu kandidat kuat pengganti Ghosn sebagai CEO Nissan. Ia berdiri di rangking ketiga jajaran eksekutif setelah Hiroto Saikawa, kepala Nissan di Asia, R&D, pembelian, dan perakitan. Peluang Palmer semakin tertutup ketika Ghosn mengatakan di akhir tahun lalu, bahwa Nissan ingin dipimpin oleh Jepang.
0 Komentar